Wednesday, April 30, 2014

2014 Kawasaki Z 250 SL, 38,9 jeti - Play Safe.

Foto : Gila Motor
Akhirnya kematin sore di Central Park Jakarta, Kawasaki Indonesia Launching resmi Kawasaki Z 250 sl yang bermesin 250 cc bersilinder tunggal. Motor ini adalah versi naked dari Ninja 250 SL yang udah di launcing duluan.

Ada kekagetan juga ketika Kawasaki mengumumkan harga perdana otr Jakarta Rp 38,9 jeti untuk versi non ABS, dimana publik juga tahun bahwa versi fairing non ABS di launcing 39,9 jeti otr Jakarta. Hanya terpaut 1 juta saja untuk nebus fairing plus braketnya. Disaat yang sama juga publik paham bahwa beda harga dari Ninja 250 dan Z 250 ( twin cylinder) mencapai 5 jutaan.

Sah-sah aja Kawasaki mau jual Z 250 sl di harga berapapun, namun melihat investasinya membangun perakitan yang yang juga berujuan export, rasanya ada suatu yang kurang pas kalo melihat "habis-habisannya Kawasaki ketika melauncing Ninja 250 SL"  Ketika itu pasar kaget bahwa Kawasaki memasarkan motor 250 cc di bawah 40 jeti. Sekarang ketika meluncurkan versi naked, kelihatannya  Kawasaki akan memfokuskan diri hanya pada versi fairing.

Kalo kita melihat scope yang lebih luas lagi, mungkin ini adalah 'win-win solution'  di antara para ATPM yang ada. Bila Kawasaki melepas Z 250 SL di harga  34 -35 jeti, jelas situasi persaingan akan berubah 1menjadi Killing Field. Kenapa ... Yamaha sedang fokus melauncing R 25 bulan May ini, bukan mustahil di lanjutkan versi Nakednya (maybe F 25).

 Melihat kondisi pasar 250  sekarang agaknya Yamaha pun akan ' menghormati Kawasaki" yakni dengan melepas R25 dikisaran 40 jeti ke atas ( namun tetap di bawah Ninja 250 twin) karena secara  psikologis dan anggapan 2 silinder lebih baik dari 1 silinder. dan kalopun Yamaha meluncurkan versi nakednya tentu akan bertengger di angka 40 jeti alias ngak akan di bawah  Z250 SL. we see...may be yes may be wrong...

Bila  Yamaha brjibaku melepas R 25 di bawah harga Z 250 SL atau 38 jeti ke bawah, maka sama saja Yamaha mengobarkan perang saudara  dan segera  peta persaingan akan menuju Killing Feild. - hancur-hancuran-  sesuatu yang agak mustahil terjadi. Secara pasar . Kawasaki memilih Play Safe -  Yamaha pun akan  demikian.

Ada ungkapan bahwa The best freind is your enemy ( dr film Grandmaster yang dibintangi Tony Leung dan Zhang xiyi - Film Epic Martial Arts), artinya kira kira, berteman dengan musuh kita akan mawas diri, selalu berlatih lebih baik, saling segan dan menghormati kekuasaan masing -masing. Kawasaki tetap memengang pasar 250 dan Yamaha memiliki pengemar fanatik. Konsumen tinggal nentuin pilihan - semua pihak akan senang.

baca juga
http://fendimotor.blogspot.com/2014/03/kawasaki-ninja-rr-mono-250-sl-naked.html
http://fendimotor.blogspot.com/2014/02/harga-2014-kawasaki-ninja-250-mono.html

Tuesday, April 22, 2014

Honda 150 cc Lokal....Kejar tayang...

Ilustrasi
Sudah di duga sebelummnya kehadiran Yamaha R 15 yang lumayan fenomenal penawaran perdananya mau ngak mau membuat Astra Honda Motor gelisah juga. Program paket kejar tayang juga dijabanin, demi sebuah reputasi, Dari sosial media AHM sedang berkonsentrasi membangun CBR 150 R lokal dan kemungkinan juga versi Nakednya.

Inilah yang sering terjadi di pasar Indonesia yakni akibat para pengambil keputusan  bersikap Wait  and See dan Follower. Ngak ada yang salah semua sah-sah aja, tapi sekelas AHM masih kaya gini , kelihatan juga para petingginya sedang bingung , hingga semua jalan dijabanin  demi dominasi pasar.

ilustrasi
 Strategi Out of The Box.......Kalo lihat kekuatan AHM, mestinya sebagai suatu entitas bisnis yang udah makan asam garam dan berpegalaman, setidaknya mampu menyikapi pasar jauh lebih baik. Mendominasi kelas motor sport 150cc  dengan beberapa model yang berbeda mesin tentu sangat menguras tenaga, padahal di Luar Negeri Honda sudah memulai membangun beberapa model barunya dengan mengunakan satu basis mesin yang sama. Contoh Honda CB 500 R /F /X - baca juga
 http://fendimotor.blogspot.com/2013/08/honda-cb-500-r-f-x-motor-global-made-in.html.
http://fendimotor.blogspot.com/2014/02/2014-honda-varadero-125-motor-adventure.html

ilustrasi
Kembali ke judul, dimana persaingan pasar  motor sport 150 cc sudah demikian keras tentunya AHM juga harus lebih kreatif ketimbang hanya melokalisasi produk sekelas CBR 150R, setidaknya ada keselarasan dengan prinsip yang dianut prinsipal,namun tetap menjaga independensi.

 AHM harusnya mampu meluncurkan 3 - 4  model 150 cc sekaligus dengan satu basis mesin yang sama dan tentunya dengan desain yang benar-benar matang dan ngak berkesan  model kejar tayang yang rawan recall di kemudian hari.  Kalo ini di jalanin Selain penghematan dari sisi investasi juga akan meng-create  market yang baru juga.
ilustrasi

Kalo nyimak pasar Indonesia, sebenarnya model yang diminati pasar terbatas pada kepraktisan (Naked), MotoGP wanna be (Full Fairing) dan Rekreasi ( Dual Purpose/ Touring). Mudah-mudahan AHM  nggak sekedar melokalkan produk CBR 150 R , tapi juga membangun varian lainnya ( bukan cuma beda striping kaya yang udah-udah) . bisa CBR 150 XC (Cross Country) atau  CBR 150 F ( Naked) .

Satu hal lagi yang  harus jadi pelajaran buat AHM yakni tentang harga jual. Di era keterbukaan informasi sekarang ini, sebaiknya AHM menghitung masak-masak Harga Jual kepada konsumen. Harga  yang pantas tentu jadi incaran pembeli, sebaliknya harga yang overprice  hanya ditinggalkan pengemarnya. imho

Sunday, April 20, 2014

Basis Satria FU 150cc For The Next Products

Reputasi Suzuki Satria FU 150 cc 4 tak DOHC ini ngak perlu diragukan lagi. Predikat Ayam Jago sudah disandangnya sekian lama dan  terbukti unggul diantara lawan-lawannya. Harus diakui konfigurasi mesin Satria FU bisa dikatakan salah satu yang terbaik,, performa dan kehandalannya ngak ada keraguan lagi.

Sayang hal ini kurang jeli dilihat oleh R&D dan para elite Suzuki Indonesia. Entahn kurang  wewenang atau kurang kreatifnya.  Yang jelas apabila melihat Indonesia sebatas pasar tanpa berusaha melokalisasi produk, rasanya suatu kesalahan besar.

Melihat perkembangan motor sport 150 cc dan membesarnya market , mestinya Suzuki Indonesia divisi Roda 2 mampu mengembangkan beberapa produk baru berbasis Mesin  Satria FU ini. Konfigurasi mesin yang tegak  dapat dikatakan sangat flexible bila digunakan pada motor sport atau motor jelajah.

Ada dua keuntungan besar buat Suzuki, pertama Reputasi Produk. Mesin Satria yang sudah teruji ini membuat keraguan konsumen atas mutu mesin dari produk baru yang di launcing akan sirna. Kedua strategi satu mesin dengan 3-4 produk berbeda  jenis  akan membuat efisiensi produksi dan diferensiasi market.

Ilustrasi pengembangan
Salah satu yang sedang HOT adalah masuknya  Suzuki Gixxer 150, barangkali Suzuki lebih baik mengunakan mesin Satria FU, ketimbang mesin Thunder 125 untuk memenangkan pasar,  Suzuki juga harus berani mengembangkan produk Gixxer melalui beberapa Inovasi, misalnya ada gixxer naked dan full fairing - jangan mentah-mentah duplikasi dari apa yang ada di India.  Dan tentunya  Pasar juga akan bereaksi positif bila akhirnya Suzuki ikut meramaikan pasar motor trail melalui hadirnya Suzuki RMZ / DRZ 150 yang bemesin Satria FU.

Ilustrasi Pengembangan
Ada pepatah lain lubuk lain ikannya, barangkali apa yang cocok di market India belum tentu cocok di Indonesia, begitupun sebaliknya. Dabn Kenapa pembahasan hanya bicara 150 cc? Sederhana saja Publik selalu  ingin produk yang bagus, handal dan terjangkau. Kelas 150 cc ini jelas  lebih mewakili daya beli umumnya masyarakat Indonesia. Ngak usah yang terlalu canggih dan rumit, kalo ada mesin yang bagus, kenapa ngak dikembangin aja.

Ngak ada salahnya dan ngak ada ruginya buat Suzuki untuk lebih berinovasi melalui produk yang telah teruji. Untuk sekelas Suzuki Indonesia ,  sebetulnya ngak ada kendala berarti buat mewujudkannya.  Ada rupa ada harga, ada mutu ada cerita. Kalo memang inovasi Suzuki sesuai selera pasar dan mampu memproduksinya secara lokal, pasti akan disambut gembira oleh pasar. Semoga bermanfaat.

Wednesday, April 16, 2014

Yamaha Vixion, R 15 dan WR 150 - Three Musketeer

Sesuatu yang telah diduga sebelumnya bahwa penjualan Yamaha R 15 akan membuat rekor tersendiri di awal peluncurannya,  1500 unit ludes terjual dalam satu hari. Kalo dirata-rata tiap satu menit satu unit Yamaha R 15 berhasil dijual ke end user.

Menarik memang fenomena R 15 ini. Namun kalo kita melihat sedikit ke belakang, hal ini tentu bukan hasil sulap semalam. Kerja keras dan strategi  Yamaha Indonesia mengakomodasi keinginan para biker di tanah air akan sebuah motor sport fairing 150 cc terkabul sudah.  Ketangguhan Yamaha Vixion di penjualan, after sales service dan jumlah pengemar yang begitu besar  juga ikut andil dalam suksesnya penjualan perdana R 15. Satu hal lain yang cukup penting adalah makin teredukasinya para pembeli melalui media cetak dan online - termasuk Blog di dalamnya.

Kepercayaan diri Yamaha dalam menerapkan pengunaan mesin yang sama pada dua motoryang berbeda juga patut diacungi jempol. Yamaha Vixion dan Yamaha R 15 berbagi mesin yang sama, namun kedua motor ini memiliki pangsa yang berbeda.  Strategi ini jelas sangat efisien dan mampu menekan cost pengembangan yang ngak perlu. Kembali ke Judul apa hubungannya dengan Yamaha WR 150.

Di Luar Negeri salah satu produk Yamaha yang terkenal di dunia garuk tanah adalah Yamaha WR 125. Motor ini pernah diulas (Baca http://fendimotor.blogspot.com/2013/07/2014-yamaha-wr-125-r-mesin-vixion.html )  memiliki platform mesin yang sama dengan Yamaha Vixion. Ngak berlebihan bila pada saatnya nanti Yamaha Indonesia mau membangun Yamaha WR 125 namun mengunakan mesin Vixion seperti yang mereka terapkan pada Yamaha R 15. Karena kubikasi lebih besar  dari 125 menjadi 150, nama yang tepat adalah Yamaha WR 150. Bila strategi 3 in 1 ini berjalan, bukan suatu hal mustahil Yamaha Indonesia akan menikmati share yang cukup signifikan di kelas motor garuk tanah.

Setidaknya ada 2 hal yang mendasar yang membuat Yamaha WR 150 pantas dikembangkan. Pertama Kemudahan perawatan. Pembeli kebanyakan tentu akan memikirkan kelamjutan perawatan dari motor yang dibelinya. Yamaha WR 150 berbagi mesin yang sama dengan Yamaha Vixion yang begitu dikenal dan mudah dicari suku cadangnya.

Kedua. Pengembangan motor Yamaha WR 150 ini tidak dimulai dari awal. Mengunakan platfor mesin yang sama adalah suatu efisiensi produksi. Kalo design rangka, cover plastik. komponen shock maupun  kelistrikan, harus dikatakan ngak ada suatu yang baru atau canggih.  Publik hanya ingin adanya pilihan motor garuk tanah yang terjangkau, mudah dirawat . Adanya pilihan tentu pasar motor garuk tanah ini  akan membesar. Patut dicatat apabila Yamaha WR 150 ini dibangun, mau ngak mau pamor Yamaha Indonesia juga akan semakin bersinar dan sekalian jadi basis ekspor buat kawasan Asia seperti R 15, R 25 .

NB. Kepada Pak Eko, (salah satu petinggi Yamaha Indonesia), kalo part list WR 250 aja udah nongol di website YMI, masa Yamaha WR 150 yang berbagi mesin sama Vixion ngak bisa naik produksi. Berharap kelas Dirt Bike ini juga jadi perhatian YMI.








Sunday, April 13, 2014

Whats Wrong with You...Lorenzo

Lorenzo terkena pinalti akibat Jump start - Austin- US 2014
Sedih juga liat gacoan tumbang karena hal sepela.....Jump Start......alias nyolong  start. Sungguh suatu yang manusiawi dalam balapan.....mungkin pressure, mungkin ngak liat, ....terlalu tegang.......  atau ngelamunin umbrella girl.........

Tapi kalo yang ngelakuin mantan juara dunia MotoGP 2x , rasanya ada sesuatu yang ngak beres. Memang ini baru seri-seri awal, belum menentukan. Nah disinilah perlunya konsistensi.... Prestasi dimanapun ngak bisa ngarepin keuntungan karena lawan celaka, prestasi harus diperjuangkan dan diusahakan sekeras mungkin.

Awal musim balap Moto GP tahun ini di Qatar, Lorenzo juga terjatuh dan ngak bisa nerusin lomba. Balik lagi, sesuatu yang manusiawi  sebuah kecelakaan dalam balapan. Sulit menerimanya tapi itulah kenyataannya. Point hilang ngak  masalah ,yang penting nyawa ngak melayang.  Untung di balapan perdana di Qatar kemarin Rossi masih bisa ngimbangin.

Kecelakaan Lorenzo di Qatar 2014
Hasil balapan di Austin - Texas - Amerika , mau ngak mau harus jadi pelajaran penting buat Yamaha. Kalo Ana jadi Big Bos,  Ana kasih libur dulu ke Bali seminggu, biar rilexs.....dan kembali fokus. Ngerti juga sih kesibukan Lorenzo di luar balapan, sampe dia kudu mejeng  di jualan Yamaha R 15 di Indonesia.  Para pengede Yamaha juga kudu pahan, marketing juga harus sejalan dengan prestasi. Yamaha Indonesia tahun ini ada dua gawe besar, 1 Launching R15 dan R25.. Kalo terus-terusan ada human error gini di balapan GP dan ditambah mundurnya Yamaha Indonesia di ajang Indoprix kelas motor sport 150cc, percaya deh,,,sulit membangun positive image di pasar.

Jalan masih panjang dan GO FOR IT Lorenzo................

Thursday, April 3, 2014

2014 Beta RR 350 Factory.

Pabrikan Motor Beta yang berbasis di Itali dan sejak tahun 2010 telah membangun sendiri mesinnya, belum lama ini melauncing edisi revisi motor enduro terbarunya  2014 Beta RR 350 Factory. Motor ini memgalami perbaikan performa mesin dan bobot keseluruhan yang lebih ringan 1,5 kg.

Performance dan bobot yang lebih ringan didapat dari desain ulang piston "Formula 1 inspired -box in box piston", Crankshaft baru, redesain balancer, silinder head,  cam , silinder hingga didapat getaran yang lebih halus dan tenaga yang lebih baik.

Suspensi depan tetap mengunakan Marzocchi 48mm PFP close cartridge unit.  Suspensi mono di belakang mengunakan Sach Revalve. FMF sebagao official knalpot yang berstandard FIM namun masih layak didunakan harian dan juga pengunaan Dual -Map CDI yang dapat diatur dari switch pada stang.

Perubahan ini sangat impresive dan beluma ada release resmi mengenai harganya, Namun dari data yang ada kalo di Amerika kisaran $7500-9000. Kemampuan dan harga motor -motor Beta sejajar dengan KTM / Husqvarna. Buat info aja sebelum 2010, Beta mengunakan mesin KTM untuk motor produksinya.


Mahindra MGP 30 Moto3 Up Close & Personal

Satu-satunya Motor India yang berpartisipasi di balap MotoGP adalah Mahindra MGP 30. Motor yang berpartisipasi di kejuaraan MotoGP - kategori Moto3 ,  adalah hasil kolaborasi antara Mahindra - India  dan Suter Racing yang bermarkas di Switzerland.

Mahindra MGP 30 ini bermesin 1 silinder 249 cc DOHC yang dikembangan secara mandiri oleh Mahindra. Dilengkapi dengan Dual Throttle Body EFI System dari Dell Orto memenuhi batasan puncak RPM sesuai aturan FIM yakni 14000 RPM.

Suter Racing bertugas membangun chasis dan meracik berbagai komponen kelas dunia seperti Ohlins   untuk suspensi, Brembro pada pengereman, Akrapovik pada knalpot dan Dunlop melapisi  veleg 17 inch. Hasilnya MGP 30 ini pada putaran GP 2013 di Malaysia sempat naik podium dan hanya terpaut setengah detik dari sang Juara yang mengunakan KTM.

Dan yang patut di contoh oleh para ATPM dan calon ATPM barangkali adalah pendapat dari Anand Mahindra - Group Chairman Mahindra yang mengatakan " Menjadi  perusahaan India pertama yang berpartisipasi pada Kejuaraan Dunia  roda dua yang sangat prestisius ( MotoGP - Moto3)  adalah hal yang sangat membanggakan.

Pendek kata , kemandirian penting di segala bidang termasuk Industri Motor. Dan membangun kebanggaan sebagai bangsa salah satunya adalah  berpartisipasi pada seri Kejuaraan Dunia. Dan mudah-mudahan pemerintahan yang akan datang lebih memperhatikan sektor kemandirian roda dua........Berharap.com.