Saturday, July 27, 2019

Aliansi Loncin dan MV Agusta siap Bombardir Asia

2019 MV Austa F3 675 cc


2019 Loncin GP300 300cc
25 Juli 2019 resmi ditandatangani aliasi pabrikan motor italia MV Agusta dan Loncin Motorcycle China.  Aliansi ini menarik karena menyatu dua platform yang berbeda. MV Agusta dikenal dengan motor motor premiumnya yang berdesain eksotik dengan cc 600 ke atas dan terbatas produksinya. Loncin sebaliknya , merupakan salah satu pabrikan besar di China dan motor motornya bercc 300  ke bawah.

Rupanya tren Aliansi model gini sedang trend. tercatat TVS India gabung dengan BMW German demikian pula aliansi KTM Austria dengan CF Moto China  atau KTM Austria dengan Bajaj India. Harley Davidson dengan Qianjiang China, Honda dengan Sundiro Capital China, Suzuki dengan Jincheng China,  Yamaha dengan Jianshe China. 


Aliansi dua pabrikan besar seperti Mv Agusta dan Loncin  atau  merek merek lain yang disebut di atas , disebabkab beberapa faktor . ada soal teknologi, soal desain, soal perilaku konsumen, soal distribusi dan sebagainya.  Contoh soal motor merek China yang hancur lebur di pasar Indonesia karena perilaku distribusinya yang serampangan. Kondisi ini berbalik dengan cara BMW membawa GS 310 yang notabene bikinan TVS India di Indonesia.

Seberapa jauh impactnya ke pasar dalam negeri , belum dalam waktu  dekat, pastinya apabila aliasi pabrikan pabrikan tersebut diatas telah siap berproduksi  , bukan ngak mungkin pasar Indonesia juga di liriknya. Kadang konsumen sekalipun tahu made in china kalo mereknya MV Agusta atau Triumph yang udah made in Thailand toh beli juga

Sunday, July 21, 2019

Yamaha Target di Eropa dan Indonesia

Barusan baca dari webnya Aspahalt  & Rubber ada judul tulisan Yamaha Hope to sell 2700 {unit) Yamaha YZF-R1  in Europe Next year,  Besar targetnya untuk sebuah motor premium. Kalo resmi masuk Indonesia motor YZF-R1 ini mungkin tembus 700-800 jeti per unit.

Sekadar perbandingan, tahun 2018  jumlah motor yang di pasarkan  di indonesia lebih dari 6 juta unit, Yamaha menguasai 21 persen atau  1.4 juta unit, Menang rata 2 perunitnya jauh dari YZF R1, tapi total  uangnya jauh lebih besar di  Indonesia. FYI Market leader tdi Indonesia tetap honda dengan pangsa pasar 73 persen.

Kembali ke judul, ada pertanyaan kenapa harus Eropa dan premium. Pasar Indonesia itu salah satu yang terbesar di dunia. Kita lihat Honda, dari moge sampe supercub di impor juga , belom lagi yang diproduksi di dalam negeri. Motor trail juga dilalap abis. Begitu juga Kawasaki , hampir semua segmen dilalap abis.

Yamaha khususnya di Indonesia kelihatan bingung, Lihat pasar trail membesar  cuma mengamati tapi ngak eksekusi. Pasar retro membesar cuma ikut nonton saja. Barangkali perlu penyegaran person in charge, karena pada personal tingkat begini perlu punya wawasan yang visioner bukan sekadar prestasi di masa lalu.

Contoh sederhana, Yamaha FZ09 /MT09 sudah berkembang jadi retro XSR 900 dan Touring FJ09, Kan pola serupa bisa diterapkan pada Vixion, Misal jadi SR retro150  , SR150 scrambler apa jadi dirtbike WR150 . intinya  banyak jalan ke Roma . Jangan lupa  semua hal ada momentumnya. kalo lewat kesempatan... habis sudah. We wait and see.............