Namun ada yang terasa kurang, Yamaha Indonesia seakan lupa mayoritas pendukungnya adalah pengendara kelas menegah ke bawah. Kelas moge dan motorsport hanya bagian kecil saja. Kalo secara CC mayoritas 150cc ke bawah. Lihat aja data penjualan anggota AISI dimana Yamaha Indonesia tercatat sebagai anggotanya.
Kembali ke judul, mendaratnya Yamaha WR 250 tentu suatu keberuntungan buat para pengemar enduro Indonesia, namun dunia Enduro / Adventure Indonesia tentu akan lebih semarak dan berkembang animonya bila Yamaha Indonesia merakit dan memasarkan WR125 dengan Mesin Vixion yang kemudian barangkali diberi nama WR 150
Kenapa mesin Vixion, ditulisan terdahulu udah dibahas mesinya mirip, teknologinya udah dikuasai montir-montir indonesia. Rangkanya masih pipa. Swing arm berbahan baja hollow. Fork depan masih teleskopik. Ngak ada yang baru-baru amat, namun munculnya WR 125 ini menjadi penting karena akan timbul juga persaingan dengan penghuni lama yakni Kawasaki KLX 150L. Dan persaingan adalah hal penting untuk memacu pabrikan memberi karya dan layanan terbaiknya pada konsumen.
Kalo alasan pasar vixion tergerus, malah ngak masuk akal.Pertama peruntukannya beda. kedua banyak pemilik enduro mengendarainya sebagai hobi. Bukan ngak mungkin nantinya banyak juga pemilik Vixion malah melengkapi koleksinya dengan Yamaha WR 150.
Susah kalo di Yamaha Indonesia semua tergantung Japan-san , ngak ada orang Indonesia yang bisa ngambil keputusan strategis.. Kalo posisinya kaya Erick Thohir yang pemilk AS Roma, tentu ceritanya bakal lain. Kalo rame-rame mengugat di MK, malah nanti Hakin bilang salah jurusan. Barangkali para pengemar Enduro Yamaha Mumer masih perlu bersabar, pindah haluan atau nunggu Enduro India aja.
No comments:
Post a Comment