Beberapa minggu ini berita-berita mengenai kendaraan listrik menghiasi koran-koran nyata dan dunia maya, banyak debat mengenai insentif pajak, model, mobil atau motor duluan dan lain lain. Membuat Kendaraan listik baik motor maupun mobil bukan sekadar kemampuat merakit dari komponen yang sudah ada dipasaran , kemudian di beri bodi atau cangkang keren terus berharap laku dipasar.
Insan -Insan kendaraan listrik ini barangkali perlu melihat apa yang sudah ada dicapai dalam dunia kendaraan listrik di dunia. Kita jangan terpaku pada segi keterjangkauan semata tetapi juga harus memperhatikan segi keselamatan, kelaikan jalan, model , fungsionalitas, dan metoda produksi.
Kontes-kontes pembuatan kendaraan listrik oleh unversitas-universitas barangkali bisa menjadi riset tentang apa yang mesti dikembangkan kemudian. Sebelum membangun suatu kendaraan listrik untuk rakyat sebaiknya Pemerintah harus mengkaji moda apa yang sebetulnya diperlukan di masa sepuluh atau dua puluh tahun kemudian bukan hanya untuk kebanggaan saja.
Melihat semakin sempitnya lahan , pembatasan sepeda motor , Menipisnya cadangan minyak , retribusi parkir , polusi dan hal hal lain , barangkali Indonesia cocok untuk mengembangkan kendaraan umum massal berbasis Listrik . Kendaraan umum massal ini berbentuk BUS yang bertenaga listrik. Bus ini bisa berukuran 3/4 atau bus besar, bus gandeng atau double decker
Kenapa Bus, Harus di akui Industri Bus Indonesia sangat potensial. Kemampuan rancang bangun bus oleh putra-putra indonesia bisa di acungi jempol, Dari Transjakarta, hingga bus double decker yang belakangan merajai jalanan pantura.
Pengembangan bus Listrik barangkali paling efisien baik biaya maupun pasar. Dengan Industri Bus dan para pemasoknya yang sudah mapan, Pengembangan Bus Listrik hanya fokus pada Chassis , motor pengerak dan penempatan baterai. Dan Pasar untuk kendaraan bus ini sangat jelas yakni Angkutan umum perkotaan yang ramah lingkungan dan berdaya angkut besar.
Untuk apa menghabiskan enerji nasional untuk sesuatu yang kurang diminati pasar. Membangun mobil sport bertenaga listrik sekelas Ferrari, atau sepeda motor listrik sekaliber produsen Zero barangkali bukan mimpi yang tepat bagi Indonesia.
Membangun pesawat N235 dan N219 , Indonesia punya kemampuan yang diakui di dunia. Panser Anoa diminati banyak negara, Rasa-rasanya membangun Bus bertenaga listrik bukan mimpi disiang bolong, Akan banyak manfaat dari kehadiran Bus Listrik ini, mulai dari membaiknya polusi dikota-kota besar, semakin mandirinya Industri Bus Indonesia dan satu lagi , kita tunjukan kepada dunia bahwa kita membangun kendaraan , buka sekadar mampu merakit mobil atau sepeda motor yang malah membuat jalan semakin macet.
Thursday, August 31, 2017
Tuesday, August 29, 2017
Dorna ,Angin Surga dan Kemandirian
Cape juga ngikutin sepak terjang Dorna yang beberapa kali meninjau kesiapan Indonesia untuk mengelar Moto Grand Prix 2018 di Sirkuit Jakabaring - Palembang -Indonesia. Dari beberapa sumber hari ini Dorna menetapkan sirkuit Chang di Thailand jadi salah satu sirkuit si Asia yang mengelar seri Moto GP di tahun 2018 dan mencoret Sirkuit Jakabaring.
Terlepas dari bagaimana panitya di Indonesia mempresentasikan atau upaya - upaya yang telah dilakukan , kegagalan Jakabaring menjadi penyelengara motoGP di tahun 2018 patut menjadi tonggak kesadaran seluruh insan otomotif tanah air.
Pasar sepeda motor di Indonesia adalah yang terbesar dari segi Volume sekalipun pasar Sepeda motor Thailand dan Malaysia digabung . Bibit bibit pembalap Indonesia juga sangat banyak. Gairah antusiasme penonton juga ngak kurang pada setiap lomba - lomba sepeda motor di tanah air. Terus apa yang kurang?
Disinilah peran pemerintah dibutuhkan, ketimbang ngemis-ngemis mengelar putaran GP, ada baiknya pemerintah , pabrikan sepeda motor dan insan -insan otomotif tanah air membangun seri balap motor Nasional yang berkelas dan kompetitif dan terbuka di tanah air. Tebuka disini maksudnya setiap seri kejuaraan Nasional yang digelar boleh di Ikuti pembalap asing yang ingin berpartisipasi. Hal ini penting bagi pembalap Lokal untuk mengasah kemampuan dan mengukur diri.
Langkah - langkah dilakukan misalnya membangun lebih banyak sirkuit di berbagai provinsi di tanah air. Kalo sulit lahan , barangkali lomba di jalan raya seperti Isle of Man / Pikes Peak bisa menjadi pilihan. Membangun suatu sistem rating nasional dari para pembalap yang terlibat, membangun kemudahan dan insentif bagi para tim atau individu yang ingin terlibat disetiap seri kejuaraan. Membuat kelas- kelas yang masuk akal berdasarkan produksi Sepeda motor di tanah air dan juga melihat perkembangan di Luar Negeri. ( Jangan lagi mengelar kelas bebek atau skutik ),
Kita ngak perlu lagi berkiblat pada Dorna , kita perlu mandiri dan harga diri. Indonesia begitu potensial dan punya kemampuan dan mampu menarik bakat-bakat dari seantero dunia. Contoh kompetisi sepak bola yang makin berkembang di Era presiden Jokowi , Seri balap mobil Nascar di Amerika yang hanya ada di Amerika namun diikuti merek - merek jepang ikut seperti Honda dan Toyota ( pasar mobil di Amerika adalah pasar mobil terbesar untuk Honda dan Toyota), Kejuaraan balap motor Isle of Man di Inggris yang digelar di jalan raya yang jauh dari segi safety,
So tunggu apa lagi , momentum ada, pabrikan banyak , pembalap bejibun, Well ?
Terlepas dari bagaimana panitya di Indonesia mempresentasikan atau upaya - upaya yang telah dilakukan , kegagalan Jakabaring menjadi penyelengara motoGP di tahun 2018 patut menjadi tonggak kesadaran seluruh insan otomotif tanah air.
Pasar sepeda motor di Indonesia adalah yang terbesar dari segi Volume sekalipun pasar Sepeda motor Thailand dan Malaysia digabung . Bibit bibit pembalap Indonesia juga sangat banyak. Gairah antusiasme penonton juga ngak kurang pada setiap lomba - lomba sepeda motor di tanah air. Terus apa yang kurang?
Disinilah peran pemerintah dibutuhkan, ketimbang ngemis-ngemis mengelar putaran GP, ada baiknya pemerintah , pabrikan sepeda motor dan insan -insan otomotif tanah air membangun seri balap motor Nasional yang berkelas dan kompetitif dan terbuka di tanah air. Tebuka disini maksudnya setiap seri kejuaraan Nasional yang digelar boleh di Ikuti pembalap asing yang ingin berpartisipasi. Hal ini penting bagi pembalap Lokal untuk mengasah kemampuan dan mengukur diri.
Langkah - langkah dilakukan misalnya membangun lebih banyak sirkuit di berbagai provinsi di tanah air. Kalo sulit lahan , barangkali lomba di jalan raya seperti Isle of Man / Pikes Peak bisa menjadi pilihan. Membangun suatu sistem rating nasional dari para pembalap yang terlibat, membangun kemudahan dan insentif bagi para tim atau individu yang ingin terlibat disetiap seri kejuaraan. Membuat kelas- kelas yang masuk akal berdasarkan produksi Sepeda motor di tanah air dan juga melihat perkembangan di Luar Negeri. ( Jangan lagi mengelar kelas bebek atau skutik ),
Kita ngak perlu lagi berkiblat pada Dorna , kita perlu mandiri dan harga diri. Indonesia begitu potensial dan punya kemampuan dan mampu menarik bakat-bakat dari seantero dunia. Contoh kompetisi sepak bola yang makin berkembang di Era presiden Jokowi , Seri balap mobil Nascar di Amerika yang hanya ada di Amerika namun diikuti merek - merek jepang ikut seperti Honda dan Toyota ( pasar mobil di Amerika adalah pasar mobil terbesar untuk Honda dan Toyota), Kejuaraan balap motor Isle of Man di Inggris yang digelar di jalan raya yang jauh dari segi safety,
So tunggu apa lagi , momentum ada, pabrikan banyak , pembalap bejibun, Well ?
Sunday, August 27, 2017
Total Football Yamaha R25, Lampu Merah.
Pilu juga lihat data penjualan jawara yamaha R25 di tahun 2017 , dari lapak sebelah data penjualan R25 ngak tembus 1000 unit hingga bulan Juli kemaren, padahal saingannya kaya Ninin 250 sama Honda CBR 250 - 2 silinder masing - masing sudah tembus di atas 5000 unit ,
Ironis memang , di bikin di Pulogadung , heboh promosi awalnya , melempem di lapangan, Kalo minjem istilah sepakbola kalo keadaan seperti ini harus ada perombakan mulai dari pelatih , pemain , bahkan strategi permainan di lapangan.
Sebetulnya ngak ada yang baru dalam dunia marketing, yang harus dilakukan adalah suatu keputusan yang berani dalam menghadapi situasi pasar yang dinamis dan gempuran pesaing yang terus menerus. Yamaha Indonesia pasti punya cara, hanya kelihatannya terlalu lamban mengeksekusi.
Mesin R25 ini sebeneranya sangat potensial, sederhana saja versi Naked R25 masih angin palsu, padahal tetangga sudah merapat, Dominasi kelir biru dengan bumbu livery racing GP kayanya udah usang, mungkin undang stylish2 lokal cari masukannya apa pake gaya manga, samurai , kabuto atau anyting yang bikin penampilan R25 lebih cerah , lebih sangar.
Pengembangan genre lain dengan mesin sama , misal cafe racer , Harley wannbe, Paris dakar wannabe, Scrambler or Whatever yang penting membangun volume dan pasar, bukan hanya jargon semakin di depan tapi diasapin Ducati kaya di Dunia GP.
Tulisan ini mudah2an sebagai kritik membangun, sayang juga kalo Yamaha R25 akhirnya harus game over cuma karea para punggawanya kurang kompeten.
Wednesday, August 23, 2017
Virus Cafe Racer yang Mendunia
2017 BMW R Nine T Racer |
Wabah ini muncul di Inggris Raya di awal -awal tahun 60an, Ketika itu banya anak muda dijamannya memparkir tunggangannya didekat meja di kafe yang dikunjunginya. Contoh motor cafe racer jaman itu misalnya 1962 AJS 7R. Tidak hanya di Inggris , wabah ini juga melanda Amerika dengan terbitnya 1977 Harley Davidson XLCR juga di Jepang muncul 1985 Honda GB500TT.
1962 AJS 7R |
1977 HD XLCR |
1985 Honda GB500TT |
Barangkali aja ulasan pinggiran gini bisa mengetuk produsen-produsen motor di Indonesia agar mau mengakomodir keberadaan para pengemar motor Cafe Racer dan bukan tidak mungkin akan mewabah secara kuantitas dalam waktu dekat.
Labels:
#,
#CafeRacer,
#HarleyDavisonCafeRacer,
#HondaCafeRacer,
#kustomBike,
#motor baru,
berita motor terbaru
Subscribe to:
Posts (Atom)