Saturday, July 20, 2013

Mobil Murah dan Motor Sport 250cc - The Killing Fields

Datsun Go
Mobil murah selalu menarik dimana-mana. Bahkan media di negara-negara maju juga membahas fenomena ini dan memberi tekanan bagi produsen setempat bahwa bila di negara berkembang mereka bisa melakukannya kenapa tidak di negara-negara yang dikategorikan maju.Fenomena Datsun Go yang di India di jual 67 juta, Tata Nano diliepas 25- sampai 37 jeti dan santernya model kedua dari Datsun India diharapkan bisa dilepas sekitar 40 jeti

Terus apa hubungannya dengan Motor kelas Sport yang berada di segment semi premium 25-60 jeti dengan kapasitas mesin hingga 250cc khususnya di Indonesia. Memang saat ini belum ada kaitan langsung seperti pergeseran penjualan dari kelas ini karena banyak produsen lagi menunggu aturan LCGC-Low Cost Green Car.

Tergantung harga, apabila  harga Mobil Murah bermain dikisaran 50-90 Jeti, tentu masyarakat akan sangat antusias apalagi dengan embel-embel kredit. Mobil akan menjadi pilihan  pertama bagi pembeli first car yang beralih dari pengendara motor.

Pada saatnya Mobil Murah berproduksi di Indonesia, tentu akan terjadi pergeseran prioritas dimasyarakat penguna motor semi premium. karena tawaran berbagai kemudahan dan kenyamanan bermobil . Penjualan  motor-motor sport semi premium  yang bermain di skala harga 25 hingga 60 jeti diproyeksikan menurun . Motor-motor ini hanya akan menjadi incaran Hobbyist saja dan akan sulit mengejar volume. Imho

Namun sebaliknya karena faktor harga, keiritan dan kelincahan, motor-motor bebek dan skutik akan terus meningkat permintaannya, sekalipun mobil murah sudah berproduksi. Kelas harga motor yang terus berkembang pesat adalah mereka yang bermain di bawah 25 jeti, dimana pemakaiannya cenderung untuk Commuter dan Basic Transportation Needs saja.

Solusi cerdas adalah bagaimana membawa produksi motor kelas semi premium sedekat mungkin dengan target pasar. Kolaborasi Bajaj dan KTM di India bisa melahirkan motor -motor semi premium di kisaran  18 hingga 30 Jeti. Barangkali pola ini harus ditiru produsen motor di Indonesia , minimal mereka melakukan skema Completely Knock Down buat motor-motor semi premiumnya , supaya tetap volume penjualannya tercapai dan konsumen diuntungkan dengan harga yang lebih murah dari yamg berlaku sekarang, setidaknya pola CKD ini membuka lapangan pekerjaan baru, cmiiww.

No comments:

Post a Comment