|
2014 Honda CB 250F |
Munculnya versi naked dari setiap motor fairing 250cc produksi Kawasaki ( Z 250 dan Z 250 sl Naked) rupanya menjadi bahan pelajaran bagi banyak pelaku Industri . Pola ini adalah kebalikan apa yang terjadi di kancah sepeda motor India, dimana KTM - Bajaj merilis motor nakednya duluan dan fairingnya belakangan. KTM 200 dan Bajaj Pulsar 200 muncul lalu diikuti Bajaj SS 200 dan KTM RC 200.
Ngak soal mana duluan , untuk Indonesia khususnya kota-kata besar dimana kemacetan sudah menjadi keseharian maka motor-motor naked 250 cc ini cukup lincah bermanuver namun bertenaga. Dan inilah trend yang akan dibidik tim marketing pabrikan. Kemunculan versi fairing adalah untuk menopang image namun versi naked akan menjadi back bone penjualan.
|
2014 Kawasaki Z 250 sl |
Setelah Kawasaki Indonesia sukses dengan seri Z 250 dan Z 250 sl, rupanya kubu Honda ngak mau berlama lama meratapi kegagalan penjualan CBR 250R, selain upgrade CBR 250R dengan dual keen eyes, Honda Jepang juga buru-buru melepas CB 250F, yakni versi naked dari CBR 250R. Gimana pabrikan lain menyikapi hal ini, Yamaha Indonesia belum merilis apa-apa, YMI masih fokus menstabilkan penjualan R25 , namun membangun versi naked dari versi fairing bukanlah pekerjaan sulit, tinggal tunggu timing aja . Di luar negeri Yamaha lebih fokus membangun versi nakednya, tengok aja Yamaha MT/ FZ 09 , FZ 07 dan MT 125. Jadi kemuculan MT 25 atau FZ 25 bukan hal mustahil.
Suzuki Indonesia di kelas 250 masih berjibaku dengan seri Inazuma. Dengan kebijakan turun harga , Suzuki Indonesia kelihatannya hendak menghabiskan kuota dan melihat trend saat ini dan kebangkitan Tim Suzuki motoGP, bukan ngak mungkin tiba-tiba Suzuki Indonesia merilis Motorsport fairing dan versi nakednya di kelas 250 cc secara bersamaan. Kemunculan produk baru yang sekaligus mampu memberi citra positif sangat diperlukan Suzuki Indonesia, karena saat ini penjualan mereka - Suzuki R2 praktis hanya ditopang Satria Fu dan bebeknya Shooter.
|
2014 Bajaj SS 200 |
Bajaj melalui aliansinya Kawasaki Indonesia, bukan ngak mungkin melaunching versi fairing dari Pulsar 200. Dengan memajang harga yang reasonable dan keberadaan jaringan servis Kawasaki, maka duet Pulsar 200 dan SS200 bisa menjadi pilihan para bikers yang ingin memaksimalkan value tanpa mengurangi performance. Masih soal Bajaj, sayang kolaborasi Bajaj - KTM yang sukses di India , ngak becus di Indonesia. Kalo aja Bajaj- KTM mau membenahi Brand Positionnya di tanah air, bukan ngak mungkin publik akan menikmati RC 200 yang sudah mengaspal di India.
Tahun ini juga akan menjadi momentum hadirnya motor 250cc dari produsen non jepang seperti Triumph Daytona 250, Hero HX 250R , mungkin juga TVS Apache 250 mono. Mana yang akan sukses.....tetap tergantung harga dan pasar pendaratannya juga.
No comments:
Post a Comment