Thursday, April 9, 2015

Wayne Rainey,Motoamerica dan Indonesia

 Juara Dunia FIM 1990 . 1991, 1992  dan Juara AMA Superbike 1983-1987  Wayne Rainey, mendedikasikan dirinya membangun gelaran balapan yang bisa dikatakan sama sekali baru. Tujuan besarnya digelarnya Moto america 2015 ini adalah keinginan agar Road Racing di Amerika berkembang dan semua serinya dapat dinikmasi semua pemegang kepentingan, kedua adalah sebagai sarana pembalap muda mengembangkan diri dan masa depannya.

Seri balap Motoamerica 2015 akan digelar sebanyak 9 seri dan salah satu serinya digelar di jalan - jalan di kota Atlanta. Kelas balapnya sendiri ada 5  Superbike setara  FIM Superbike, Superstock 1000 setara FIM Superstock100, Supersport  FIM Supersport, Superstock 600 Setara FIM Superstock 600 dan Balapan satu merek KTM RC390 Cup setara FIM European Junior Cup

Kembali ke Judul , emang ngak ada hubungannya sama sekali Motoamerica dengan Indonesia, disinilah letak pembelajaran buat kemajuan balap di Indonesia. Hanya satu kelas yang fmotorblog  soroti  yakni KTM RC390 CUP.  Asal tahu aja KTM RC 390 ini rakitan INDIA. mesin 373 cc tenaga 38HP, mengunakan knalpot racikan Akrapovic dan sama sekali ngak boleh ada modifikasi.

Chassisnya Steel tubular perimeter frame, swing arm almunium. WP fork and strut yang adjustable dan ngak boleh ada modifikasi apapun. Ban Dunlop standar DOT - Dunlop Alpha 13 , jumlahnya 2 ban depan , 2 ban belakang perpeserta per seri balapan. Yang terpenting usia dibatasi . Kelas KTM 390 CUP ini hanya boleh untuk usia 14-22th.

Kalo dasarnya benar, pasti kelanjutannya juga benar.  Gelaran Motoamerika sangat concern sama pembalap muda . Wujud concern ini adanya kelas  RC390 dengan btasan yang jelas termasuk usia. Kalo Indonesia meniru cara Motoamerika terutama aturannya, bukan ngak mungkin 5-10 tahun mendatang banyak pembalap muda Indonesia berbicara di gelangang Internasional. Ngak usah muluk2 mulai dari kelas 150 superstock, 250 superstock dan puncaknya mungkin Free for all up to 300cc. untuk 2 kelas pertama 150 dan 250 harus dibatasi usia, pengunaaan ban, larangan modifikasi yang ketat. Motor yang berpartisipasi harus berkopling dan berfairing.

Indonesia pasti punya cara tersendiri dan keterbukaan kita terhadap informasi  akan membawa gelaran blap di Indonesia ke jenjang yang mungkin ngak pernah terbayangkan sebelumnya, dari berduyunnya penonton, jejaring fans yang solid, sponsorsip yang antusias, penyelenggara yang piawai , TV yang berdedikasi dll. pada gilirannya INDONESIA RAYA kan BERKUMANDANG. Foto : Motoamerica.

Satu soal lagi, kalo sirkuit layak balap memang masih barang mewah. Landasan pacu pesawat tentara dan lahan parkir stadion dan jalan jalan sekitarnya bisa jadi sirkuit dadakan. Memang belum layak, namun jauh lebih baik daripada balap liar. Kalo dipermasalahkan soal safety, baca lagi manual gunanya rem. Menunggu peran pemerintah membangun sirkuir permanent di tiap propinsi barangkali.............




No comments:

Post a Comment