Asia Shell Talent Cup via Kompas |
Kembali ke Judul Let It Go, judul ini sebenernya berkaitan dengan pembinaan Balapan Motor di dalam negeri yang ngak selaras sama kejuaraan- kejuaraan dunia. Membentuk seorang Gilang itu pastinya bukan pekerjaan sehari semalam, tapi butuh proses yang sejatinya disumbang oleh mereka-meraka yang memiliki passion yang sama yakni semangat berkompetisi.
Melihat bahwa di ajang Balapan dunia yang dimulai dari Moto3 (250-300cc) , maka Kompetisi semacam Asia Shell Talent Cup haruslah dilihat sebagai jenjang menuju kompetisi yang lebih akbar lagi. Bagaimana dunia balap tanah air,? Ngak ada jalan lain berbenah. Jangan ada lagi gelaran balapan kelas bebek, kelas matic. Jangan ada lagi gelaran yang ngak ada kelanjutannya. Pakai batasan umur biar lebih terarah dan kalo udah senior sebaiknya mundur dan memberi jalan buat yang muda-muda untuk berkembang. Jangan lagi gembar gembor bawa pembalap dunia tapi balapan Ayam Jago.......
Para sponsor dan ATPM juga sebaiknya sadar akan tujuan jangka panjang. Gelar kejuaraaan motor sport ( motor berkopling dan mengunakan fairing dengan letak tanki bensin di depan bukan dibawah jok) baik semerek, atau berdasar kelas 125cc - 150cc - 250cc dst. Dan yang paling penting semua niatnya sama ....mengibarkan merah putih di pentas dunia.
Nambahin aja, IMI juga selaku otoritas, sebaiknya juga ikut andil membangun kondisi kompetisi motor sport yang lebih baik. Bangun sirkuit permanen di daerah. Bikin kejuaraan yang bermutu dan memiliki batasan usia, gelar kejuaraan tahunan yang sifatnya kompetisi terbuka bagi siapapun sepanjang sesuai batasan umur ( seperti balapan Isle of Man), dengan rute misalnya Temanggung - Wonosobo atau Ciawi - Puncak biar pada gilirannya muncul lokal-lokal hero yang siap berbicara di ajang yang lebih akbar. Semoga